Cool Blue Outer Glow Pointer

Social Icons

Tuesday, November 29, 2016

Sistem Ekskresi (2): Sistem ekskresi pada Vertebrata

       Berikut ini akan kita bahas sistem ekskresi pada Vertebrata. Silahkan baca juga sistem ekskresi pada hewan rendah yang sudah saya bahas dulu.

a. Ikan (Pisces)
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal. Ginjal ini dilengkapi urethra, yang muaranya menyatu dengan muara saluran kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalis.



Anatomi ikan. Perhatikan ginjal (kidney)


Cara adaptasi ikan air tawar. Perhatikan aliran air.



Cara adaptasi ikan air laut. Perhatikan aliran air.
Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan larutan yang ada di sekitamya, ikan yang hidup di air laut dan air tawar mempunyai proses ekskresi berbeda. Ikan air laut banyak minum, sedikit mengeluarkan urine. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminum, akan dikeluarkan secara aktif melalui insang. Sebaliknya, ikan air tawar sedikit minum namun banyak mengeluarkan urine.

b. Amfibi dan Reptil
Alat ekskresi katak (Amphibi) berupa sepasang ginjal kiri dan kanan. Zat-zat sisa seperti urine, garam-garam yang berlebihan, air yang berlebih akan dikeluarkan. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih.


Alat urogenital kodok jantan dan betina
Alat ekskresi pada reptil, misalnya kadal, tidak jauh berbeda dengan katak. Alatnya berupa ginjal, berjumlah sepasang. Salurannya bermuara pada kloaka.

c.  Burung (Aves) dan Mamalia
Alat ekskresi burung berupa paru-paru, ginjal, dan kulit. Ginjalnya berjumlah sepasang berwarna coklat. Saluran ekskresi, saluran kelamin dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan dan langsung dikeluarkan melalui kloaka. Kulit burung tidak mempunyai kelenjar keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak (glandula uropigialis) yang terdapat pada ekor. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu agar tidak basah sewaktu terkena air.



Anatomi internal Aves.

Sistem Ekskresi (1) : Sistem ekskresi pada hewan rendah


Sistem ekskresi adalah sistem organ pada makhluk hidup yang berfungsi untuk mengeluarkan ekskrit. Ekskrit adalah sisa metabolisme yang tidak lagi berguna dan harus dibuang dari dalam tubuh.
Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, sistem ekskresinya sangat bervariasi dalam hal fungsi dan kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan suatu makhluk, umumnya makin kompleks sistem ekskresinya.
Berikut ini adalah sistem ekskresi pada hewan.
Protozoa
Sistem ekskresi Protozoa, misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi, vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering disebut sebagai osmoregulator.



Cacing Pipih (Platyhelminthes)
Contoh cacing pipih mudah kita kenal adalah Planaria. Alat ekskresi Planaria disebut sel-sel api atau flame cell. Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring, lalu zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar melalui lubang ekskresi.



Cacing Tanah (Anellida)
Alat ekskresi cacing tanah dikenal dengan nefridium. Setiap nefridium dilengkapi corong terbuka atau nefrostoma yang terdapat pada setiap sekat pemisah somit (ruas tubuh). Corong tersebut melalui sekat menjadi pembuluh panjang yang mempunyai saluran berliku-liku yang terdapat pada setiap segmen berikutnya. Saluran berliku-liku ini dikelilingi pembuluh darah. Pada saat cairan melalui nefrida, zat-zat yang berguna akan diserap oleh darah, sedangkan cairan tubuh yang berupa zat sisa yang tidak berguna seperti air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan tubuh akan ditampung dalam kantong kemih, selanjutnya dikeluarkan melalui lubang nefridium.



Serangga
Alat ekskresi serangga, misalnya belalang, berupa pembuluh malpighi. Pembuluh ini melekat pada satu atau kedua ujung usus. Zat-zat sisa metabolisme (ekskrit) yang berupa senyawa nitrogen dari cairan tubuh diubah menjadi asam urat lalu diserap pembuluh malpighi, dan diangkut ke usus terutama pada rektum. Air yang berlebih diserap oleh usus, sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat.

Thursday, October 20, 2016

Sistem Ekskresi (Kulit)

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KULIT)

Kulit merupakan bagian terluar tubuh. Jadi, kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan fisik seperti gesekan, panas, atau zat kimia. Kulit juga menjaga tubuh agar tidak banyak kehilangan air, yaitu dengan mengatur suhu tubuh. Selain itu, kulit juga selalu menerima rangsangan mekanis dari luar tubuh. Hal ini yang menyebabkan kulit selalu memperbarui sel-selnya karena setiap hari jutaan sel-sel kulit rusak. Selain hal-hal di atas, kulit mempunyai peranan penting dalam mengekskresikan zat-zat dalam bentuk keringat.

1.      BAGIAN-BAGIAN KULIT




1) Kulit Ari 
Kulit ari adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. 

Lapisan tanduk 
Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah dan saraf. 


Lapisan malpighi 
Lapisan malpighi merupakan kulit ari yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung melanin. Apakah yang dimaksud dengan melanin? Melanin adalah pigmen sel yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. 
2) Kulit jangat
Kulit jangat atau dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membrane basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah gemuk, dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus. Pada lapisan dalam dermis akan kamu temui:
  • Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit. 
  • Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat. 
  • Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut. 
  • Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena didekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut. 
  • Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.

3) Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ikat bawah kulit berada di bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. Pada lapisan kulit ini banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan lemak tersebut? Lapisan lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai sumber energy cadangan.



FUNGSI KULIT

1) Alat pengeluaran
Kulit sebagai alat pengeluaran zat sisa metabolism berupa keringat yang mengandung air dan garam serta sisa bahan lainnya.

2) Pengatur suhu tubuh
Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat. Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa juga terjadi dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya menyentuh pakaian.

Jika tubuh dalam keadaan dingin, pembuluh darah akan mengerut, dan kelenjar keringat tidak mengeluarkan keringat. Hal ini terjadi karena untuk mengurangi pengeluaran panas dari tubuh. Untuk mengimbangi keadaan ini, alat ekskresi yang berperan dalam keadaan dingin adalah ginjal, sehingga kita sering merasa ingin buang air kecil pada waktu dingin.

3) Tempat pembentukan vitamin D
Di dalam kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet matahari pada waktu pagi hari. Vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang.

4) Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga menghasilkan panas dan energi untuk mengatasi udara dingin. Untuk itulah, biasanya orang yang memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih tahan dengan udara dingin.

5) Pelindung
Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

6) Indera peraba
Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa yang kita sentuh.


  3. GANGGUAN PADA KULIT
Jerawat
Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan, adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta adanya bakteri di permukaan kulit.
Eksim atau dermatitis
merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi.
Panu dan kurap
merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap).
Kusta
merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejalanya terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.


4. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT KULIT
1) Menjaga Kesegaran Kulit dengan Air
Air sebagai medium pengangkut dan pembuang zatzat sisa. Selain diminum secara teratur, air dapat diperoleh dari sumber makanan yang mengandung air, seperti sayuran dan buah-buahan segar.
2) Diet Seimbang
Semua zat gizi diperlukan tubuh. Akan tetapi, zat gizi yang sangat diperlukan oleh kulit yaitu vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan mineral.
3) Olahraga yang Cukup
Berolahraga secara teratur sesuai dengan kapasitas dapat merangsang sirkulasi, membantu menghilangkan stres, serta membuat tubuh sehat.
4) Melindungi Kulit dari Sengatan Sinar Matahari
Sinar matahari, khususnya pada siang hari akan merusak serat elastin yang memberi kelenturan kulit. Juga dapat merusak kolagen yang membentuk dan menunjang jaringan kulit. Pancaran sinar matahari secara langsung pada siang hari dapat menyebabkan kulit lelah dan mengalami dehidrasi.
5) Menghindari Rokok
Kegiatan merokok dapat membuat kulit cepat tua. Hal ini karena sebatang rokok mengandung zat benzopyrene. Zat ini dapat menghabiskan vitamin C dalam tubuh. Habisnya vitamin C ini dapat menyebabkan kerutan pada kulit terutama pada wajah. Nah, coba Anda bayangkan apa yang terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C tetapi dia perokok.

6) Menghindari Alkohol
Mengonsumsi alkohol dapat menghabiskan simpanan vitamin B dalam tubuh dan mengurangi cadangan vitamin C, sehingga alkohol ini dapat berakibat buruk bagi kulit.


Wednesday, September 14, 2016

Pengertian sistem Ekskresi

A. Pengertian Sistem Ekskresi
    Sistem Ekskresi adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti:
  • Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas
  • Berkeringat
  • Buang air kecil (urine)
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat.






Tubuh layaknya sebuah mesin, dimana adakalanya mesin butuh bahan bakar dan kemudian butuh juga untuk membuangnya. Begitu halnya dengan tubuh manusia atau hewan, yang juga membutuhkan makan namun juga pasti butuh untuk membuangnya. Proses pembuangan tubuh tersebut dalam bidang biologi atau sains disebut dengan ekskresi.
Definisi dan pengertian sistem ekskresi adalah salah satu proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang pasti terjadi pada semua tubuh makhluk hidup. zat hasil ekskresi sendiri keluar dalam wujud yang berbeda-beda ada yang berwujid cair bahkan ada juga yang berwujud gas. Dalam sistem ekskresi, beberapa organ tubuh memiliki peran penting didalamnya sehingga biasa disebut dengan organ ekskresi dan berikut ini jenis-jenisnya :

1      Ginjal
Ginjal, merupakan organ tubuh manusia yang juga termasuk dalam organ ekskresi makhluk hidup terutama manusia dan hewan. Pada manusia sendiri, ginjal terdapat dua pasang disebelah kanan dan kiri yang terletak pada rongga perut dan area ruas tulang belakang. Ginjal bagian kiri memiliki tata letak yang lebih tinggi dibandingkan dengan ginjal bagian kanan, hal tersebut dikarenakan pada ginjal bagian kanan terdapat organ hati yang berukuran besar. Ginjal memiliki bentuk layaknya biji kacang merah dengan ukuran kurang lebih 10 cm dan berat sekitar 200 gram.
·         Fungsi ginjal:
Menyaring zat hasil sisa metabolisme dari darahdan akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk urin.
Mengatur serta mempertahankan keseimbangan tubuh.
Mengatur konsentrasi garam dalam tubuh untuk menjaga tekanan osmosis.
Menstabilkan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh dan akan dikeluarkan dalam bentuk urin.
Alat ekskresi dengan mengeluarkan zat sisa dalam bentuk urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.

2    Kulit
Kulit merupakan termasuk salah satu organ ekskresi karena mengeluarkan keringat dari pori-pori yag dimilikinya.
·         Fungsi kulit:

Alat ekskresi untuk mengeluarkan keringat.
Melindungi tubuh dari berbagai macam gangguan mulai dari panas, jamur dan lain-lain.
Mengatur serta menstabilkan suhu badan.
Lokasi pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan memanfaatkan bantuan sinar matahari.
Tempat menyimpan lemak jika berlebihan.
Salah satu dari alat indra yaitu sebagai indra peraba.

3    Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ ekskresi selanjutnya karena memiliki peran untuk mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
·         Fungsi paru-paru:

Tempat pertukaran gas oksigen(O2) dan karbondioksida(CO2) yang tidak dibutuhkan tubuh.
Menjaga serta menstabilkan keseimbangan asam basa tubuh.

4    Hati
Hati selain organ ekskresi ia memiliki fungsi untuk mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Organ ini terletak di area rongga perut bagian kanan di bawah diafragma.
·         Fungsi hati:
Tempat penyimpanan glikogen(gula otot) hasil dari pengubahan glukosa karena hormon insulin.
Menstabilkan serta menetralkan racun dalam tubuh.
Produsen protrombin(pembekuan darah).
Area pembentuk provitamin A menjadi vitamin A.
Area pembentukan urea dan amonia
Tempat pembentukan hemoglobin (sel darah merah ) pada janin.
Itulah sedikit mengenai sistem ekskresi, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda terimakasih.

Berikut Video Penjelasan dari bagian-bagian organ sistem eksresinya.

 
Blogger Templates